Translate

Selasa, 06 Mei 2014

Manusia... Pencuri!!

Ini adalah jeritan hewan-hewan, yang manusia telah mencuri sesuatu dari mereka..

Aku adalah seekor elang. Aku gagah, aku kuat. Aku bisa melihat semuanya dari atas sini. Aku bisa terbang, menjelajahi dunia. Lalu manusia melihatku. Mereka kagum akan kehebatanku, yang bisa terbang di angkasa, melayang melawan gravitasi. Aku bangga. Makhluk besar itu kagum padaku.
Hingga suatu hari, aku menyaksikan manusia itu membuat sebuah benda besar yang memiliki sayap. Oh, mereka juga ingin terbang seperti ku. Aku berdecak kagum. Manusia sungguh hebat.
Hingga pada suatu pagi, ketika aku masih tertidur bersama anak-anak kecilku, terdengar suara gaduh dari hutan tempatku tinggal. Ku amati dari atas sini. Astaga!! Apa itu?? Kenapa pohon-pohon itu hilang?? Mereka tumbang. Apa yang dilakukan manusia??
Berbulan-bulan ku amati. Pohon kami semakin habis.. Sebuah bangunan besar berdiri menggantikan pohon kami. Dan hari itu, kulihat benda besar yang bersayap, meluncur di sebuah jalan besar yang dulunya itu adalah pohon kami. Kenapa manusia membuang pohon kami dan menggantikannya dengan jalan besar, yang tidak bisa menjadi payung saat terik matahari, saat hujan turun, hanya agar mereka bisa terbang sepertiku?? Manusia sungguh egois.

Aku adalah seekor kera. Aku hidup bahagia bersama keluargaku.. Hingga suatu hari, aku mendengar elang bercerita kepada ibuku, bahwa manusia menciptakan benda yang bisa membantu mereka terbang. Aku kagum.. Aku selalu ingin terbang seperti elang.. Andai aku bisa seperti manusia.. Aku berharap menjadi manusia..
Hingga suatu pagi buta, ibuku membangunkanku, mengajakku untuk lari bersamanya. Mataku masih sulit terbuka, bu. Ini masih terlalu pagi. Tapi ibuku malah memarahiku dan menyeretku pergi. Ada apa ini?? Kenapa semua pergi? Ini kan rumah kita?
Aku menoleh ke belakang. Ya Tuhan.. Kenapa ini? Satu-persatu pohon rumah kami tumbang.. Siapa yang

melakukannya?? Manusia. Kata ibuku. Aku tidak percaya.. Manusia adalah makhluk yang ku idolakan... Tidak mungkin. Hingga aku melihatnya.. Itu manusia yang merusak rumah kami. Dan mulai detik itu, aku sudah tidak ingin menjadi manusia. Aku membenci manusia. Manusia... Sungguh egois.

Aku adalah seekor gajah kecil. Aku hidup bahagia di hutan ini. Rumah terbaik yang di berikan Tuhan kepada kami.
Tapi, akhir-akhir ini rumah kami sedikit demi sedikit kehilangan pohonnya. Kera memberitahuku bahwa itu perbuatan manusia. Manusia? Makhluk apa itu? Aku penasaran. Apa mereka tidak membutuhkan pohon. Aku bertanya pada ibuku, tapi ia hanya berkata itu tidak penting. Yang penting kita masih bisa hidup disini, dengan makanan yang berlimpah..
Hingga hari itu, keluarga ku berlari menjauhi rumah kami. Ada apa ibu? Tanyaku. Manusia jawab ibuku. Manusia?? Apa mereka ada disini? Ibuku tidak menjawab, hanya mendorongku berlari.
Lalu ada suara yang keras,

seperti tembakan. Ibuku semakin mendorongku untuk berlari jauh lebih cepat. Apa itu tadi bu?? Ibuku hanya berkata, cepat lari, cepat!!
Aku bertanya-tanya, kenapa kami harus lari dari manusia..
Lalu ada suara, dan aku menoleh. Itukah manusia? Ya. Cepa
t lari. Kata ibuku. Lalu terdengar lagi suara tembakan. Dan ibuku terjatuh. Aku menoleh. Ibu!! Kau kenapa??
Lari!!!! Cepat lari!!!
Tapi Ibu....
Pergi!! Ibu akan menyusul...

Dengan enggan aku berlari meninggalkan ibuku, sambil bertanya-tanya, kenapa ibuku berhenti.
Aku menoleh, dan kulihat manusia itu menembak ibuku... Dan ia mati.. Tidak... Ibu... Tidak..!!!!
Manusia.. Kenapa kalian membunuh ibuku??? Apa salah kami?? Kalian menghancurkan rumah kami, lalu membunuh ibuku?? Manusia sungguh biadab.!!

Aku adalah seekor rusa kecil. Aku memiliki bertemu dengan gajah, kera, elang, dan hewan-hewan lain seperti jerapah, babi hutan, ular, kelinci, dan masih banyak lagi.
Kami berkumpul, bukan untuk

maksud tertentu. Tetapi keadaan yang membuat kami semua berada di sini. Rumah kami semua hilang. Hanya tempat ini satu-satunya yang belum dirusak manusia. Makanan semakin menipis. Membuat keluarga kami satu persatu harus mati kelaparan.. Tidak. Aku tidak mau seperti ini. Kami bisa punah jika kami terus diburu, atau mati kelaparan. Tidak.. Aku tidak mau... Kami tidak memiliki salah apapun.. Kenapa kami harus hilang dari bumi ini??

Aku adalah seekor ikan. Aku bertemu dengan elang yang menceritakan bahwa manusia membuat benda yang bisa membantu mereka terbang. Ia juga bercerita tentang hutannya yang mulai habis. Ia berkata, ingin menjadi ikan sepertiku, yang rumahnya amat sangat luas..
Aku lalu bercerita padanya.
Manusia tidak hanya ingin seperti burung. Mereka melihatku menyelam di bawah air dengan lincahnya, dan mereka lalu menciptakan benda yang bisa membawa mereka untuk menyelam dibawah lautan kami. Kami kagum. Tapi sayang, manusia

adalah makhluk yang tidak tahu terima kasih..
Mereka meracuni rumah kami. Dengan limbah-limbah hitam berbau menyengat dari bangunan menyeramkan di ujung kota yang mengeluarkan asap mengepul yang tak kalah hitam. Mereka mencuri anak-anak kami dengan se
buah jaring yang amat besar yang mereka sebut pukat harimau..
Belum puas meracuni rumah dan mencuri anak-anak kami, bagai melimpahkan kesalahan pada kami, ketika manusia itu berperang dengan manusia lain, entah apa maksudnya. Kenapa manusia berperang dengan manusia lain. Dan mereka lalu menjatuhkan bom ke rumah kami. Membunuh saudara-saudara kami. Membuat rumah kami tak layak ditinggali. Kami hewan. Kami juga membunuh. Tapi kami tidak akan pernah sekeji manusia.

Aku benci manusia.. Kenapa mereka seperti itu? Lalu, salahkah kami jika suatu saat kami pergi ke perkampungan, mencuri hasil ladang kalian?? Pernahkah kalian berpikir kami melakukannya karena terpaksa? Kami berusaha sebisa mungkin

agar tidak mengganggu manusia. Karena kami tahu, akibatnya kami bisa mati jika bertemu manusia. Tapi kami terpaksa...
Kami tidak mencuri.. Kami hanya meminta, sedikit saja apapun yang bisa kami makan... Bukankah manusia sudah mengambil, merusak semua
makanan kami??
Kami pergi karena terpaksa. Tidak ada rumah lagi bagi kami. Tidak ada tempat untuk berteduh saat panas matahari terasa menyengat, atau saat badai datang.
Lalu kenapa manusia marah kepada kami jika kami pergi ke tempat tinggalnya?? Kami tidak akan merusak rumah kalian, kami tidak akan membunuh ibu atau anak-anak kalian. Kami hanya minta sedikit kekayaan kalian. Tapi, kami tahu itu tetap saja akan membuat kami mati.

Kawan... Sudahkah kita merenung??
Aku selalu merasa marah, ketika aku menonton berita di televisi, tentang seekor hewan yang ditembak mati hanya karena mencuri hasil kebun. Manusia itu... Kejam.

Pernahkah kalian membayangkan?? Seandainya hewan adalah makhluk yang

berkuasa. Kita ibaratkan hewan adalah manusia, dan manusia adalah hewan.

Lalu sekawanan hewan datang ke tempat tinggal kalian, menghancurkan rumah-rumah kalian dan kalian tidak ada pilihan selain melarikan diri. Jika kalian tetap diam mempertahankan
rumah kalian, kalian akan mati. Lalu kalian berdiam di suatu tempat yg sempit. Tidak ada makanan. Anak-anak kalian mulai menangis kelaparan, membuntuti kalian dengan terus memegangi perutnya yang kecil.
Apa yang akan kalian lakukan?? Kalian akhirnya berniat untuk mencuri sedikit saja makanan dari hewan untuk anak kalian. Lalu ketika hewan memergoki kalian mencuri, kalian dibunuh.

Kawan... Renungkanlah..
Kawan... Ayolah.. Sayangi hewan-hewan kita, sayangi rumah-rumah mereka... Kita sama-sama hidup. Kita sama-sama makhluk ciptaan Tuhan.
Kawan... Pernahkah kalian berpikir, jika kalian terus membunuh mereka, kalian akan menjadi makhluk yang bahkan lebih rendah dari hewan??

Hewan tidak pernah

menyakiti kalian jika kalian tidak memulai...

Ingin terbang di langit seperti layaknya burung,

Ingin berenang dengan bebasnya di air seperti ikan...
Mengapa manusia berharap???


S.OU~L

1 komentar:

  1. Planet Win 365 Casino Review 2021 | 100% Up To £1,000 - StillCasino
    Enjoy this incredible casino and its all-round entertainment, superb game selection, matchpoint great support planet win 365 staff and so much fun88 vin more! Rating: 2.9 · ‎Review by StillCasino

    BalasHapus